PT Chery Sales Indonesia (CSI) memberi apresiasi kepada pemerintah yang memberi insentif potongan Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk mobil hybrid sebesar 3 persen yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
KEY TAKEAWAYS
Model Chery apa saja yang punya teknologi PHEV?
Beberapa model bisa dipilih dengan PHEV seperti Tiggo 8, Tiggo 9 sampai Jaecoo
Hal ini diungkapkan oleh Assistant Vice President PT CSI, Zheng Shuo di sela-sela peresmian diler terbesar Chery Mentari di Surabaya beberapa waktu lalu. Insentif yang dikucurkan pemerintah disebutnya mampu meningkatkan volume penjualan mobil, terkhusus di segmen mobil ramah lingkungan,
“Kita sudah terima informasi bahwa akan ada insentif 3 persen untuk mobil hybrid dan kita sambut secara senang. Kita juga berharap pemerintah bisa terus memberi insentif ke sektor otomotif karena ini salah satu yang penting untuk menumbuhkan ekonomi di otomotif,” kata Shuo.
Pabrikan otomotif asal Cina ini mengatakan lebih tertarik menjual produk Plug-in Hybrid di Indonesia. Menurut Shuo secara teknologi, jenis PHEV memiliki banyak keunggulan, tentu poin utamanya adalah pada efisiensi bahan bakar dan lebih ramah lingkungan.
“Kami dari Chery memiliki teknologi plug-in hybrid yang sangat canggih. Kemungkinan nanti kita akan launching model PHEV ke Indonesia. Karena PHEV ini lebih ramah lingkungan, bisa pakai EV mode, lalu karbon emisi bisa lebih turun lagi,” pungkasnya.
Bila nantinya ingin mendapatkan insentif 3 persen untuk produk PHEV yang dijual di Indonesia, maka Chery harus memenuhi beberapa syarat, salah satunya melakukan aktivitas rakit lokal (CKD) dengan syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri yang sudah ditentukan.
Lalu, mobil hybrid yang ingin mendapatkan insentif tersebut juga harus mengikuti program LCEV (Low Carbon Emission Vehicle). Program ini ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 36 Tahun 2021.
Adapun pada pasal 6 Permenperin tersebut, mobil hybrid yang bisa mengikuti program LCEV adalah mobil (mesin bensin & diesel) dengan isi silinder mesin hingga 4.000 cc. Lalu, untuk hasil konsumsi BBM-nya minimal 15,5 km/liter untuk mesin bensin, dan 17,5 km/liter buat mobil bermesin diesel.
Sementara itu, mengacu Peraturan Menteri Keuangan nomor 141/PMK.010/2021, saat ini mobil hybrid dikenakan tarif PPnBM sebesar 15-20 persen. Dengan adanya insentif 3 persen, konsumen hanya perlu membayar tarif PPnBM sebesar 12-17 persen.
Menu PHEV dari Chery
Di pasar global, Chery sudah memiliki banyak model mobil PHEV. Misal seperti Tiggo 7, Tiggo 8 dan Tiggo 9 PHEV. Belum lagi dari sub brand mereka, seperti contoh Jaecoo J7 PHEV.
Buat diketahui, mobil jenis PHEV memadukan 2 mesin sekaligus, yakni mesin konvensional dan juga mesin dari baterai dan motor listrik. Berkat kombinasi ini, mobil PHEV bisa berjalan menggunakan baterai maupun BBM. Sehingga, mobil PHEV boleh dikatakan lebih irit di atas mobil hybrid atau HEV (Hybrid Electric Vehicle).
Mobil PHEV mampu berjalan dalam mode listrik murni untuk beberapa jarak tempuh sebelum beralih ke mesin ICE. Keuntungan PHEV adalah jarak tempuh menggunakan sumber listrik yang lebih panjang. Namun ada sisi kekurangan, pertama umumnya harga jual mobil lebih mahal dan memerlukan pengisian daya lewat stop kontak listrik atau SPKLU.
Hingga saat ini belum ada kisi-kisi menyoal model mana yang cocok dan akan dijual di Indonesia nantinya. Pihak Chery masih melakukan riset dan mengumpulkan data menyoal peluang model mana yang paling pantas dijajakan di pasar domestik. (KIT/TOM)
Baca juga:
MG Bakal Ikut Ramaikan Pasar Hybrid Tahun Depan, Siapkan Model Anyar
Bakal Ada Produk Baru Mitsubishi Tahun Depan, Xpander Hybrid?